PEMANFAATAN EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN MANGROVE

Makalah Mata Kuliah ESDH                                                                         Medan,    Maret  2021

PEMANFAATAN EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN MANGROVE

            Dosen Penanggung Jawab :

        Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si

Disusun Oleh :

                                                                     Putri Armenia Urelia         191201006

HUT 4 A

 

  


 

 

 

 

 


PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,  karena berkat kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya Hutan ini dengan baik. Makalah Mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya Hutan yang berjudul Pemanfaatan Sumber Daya Hutan Mangrove” ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya Hutan sebagai syarat masuk Mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya Hutan di minggu yang akan datang pada Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.

            Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen penanggungjawab Mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya Hutan Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si karena telah memberikan materi dengan baik dan benar. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki isi makalah ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

 

 

                                                                                                               Medan,         Maret 2021

 

                                                                                                       Penulis

 

DAFTAR ISI

                                                                                                                     Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.................................................................................1

1.2. Tujuan...............................................................................................2

1.3. Rumusan Masalah............................................................................2

BAB II ISI

2.1. Hutan Mangrove................................................................................3

2.2. Manfaat Ekonomi Sumber Daya Hutan Mangrove...........................5

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan....................................................................................... 9

3.2. Saran..................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilayah pesisir dan lautan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia (mega biodiversity). Tingginya keanekaragaman hayati tersebut bukan hanya disebabkan oleh letak geografis yang sangat strategis melainkan juga dipengaruhi oleh iklim, arus, masa air laut, dan keanekaragaman ekosistem yang terdapat di dalammya. Keanekaragaman hayati pesisir dan lautan Indonesia hadir dalam berbagai bentuk ekosistem, diantaranya adalah ekosistem mangrove, padang lamun dan ekosistem terumbu karang. Tingginya keanekaragaman hayati di wilayah pesisir dan lautan Indonesia dalam bentuk keanekaragaman genetik, spesies, maupun ekosistem, merupakan aset yang paling berharga untuk menunjang berbagai kegiatan pembangunan termasuk di dalamnya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (Harahab, 2010).

Mangrove merupakan salah satu ekosistem produktif yang produksi utamanya terdiri dari serasah, dekomposisi dan nutrisi di mana produktivitasnya yang tinggi terkait dengan rantai makanan yang bergantung pada serasah yang terurai. Mangrove sebagai ekosistem pesisir yang memegang peran cukup penting, seperti memelihara produktivitas perairan pesisir maupun di dalam menunjang kehidupan di wilayah tersebut. Kawasan mangrove secara nyata menjadi penyedia bahan makanan dan energi bagi kehidupan di pantai tropis, serupa dengan peranan fitoplankton dan berbagai spesies alga di laut. Kawasan mangrove secara nyata menjadi penyedia bahan makanan dan energi bagi kehidupan di pantai tropis, serupa dengan peranan fitoplankton dan berbagai spesies alga di laut (Arfan, 2018).

1.2 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai potensi sumber daya hutan mangrove dalam bidang ekonomi.

1.3 Rumusan Masalah

  1.  Apa itu hutan mangrove?
  2.  Apa saja manfaat ekonomi dari sumber daya hutan mangrove?



 BAB II

ISI

2.1  Hutan Mangrove

Ekosistem hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem paling produktif dan unik yang berfungsi melindungi daerah pesisir dari berbagai gangguan, serta menyediakan habitat bagi berbagai spesies hewan. Hutan mangrove tidak saja berfungsi secara fisik, kimia dan biologis untuk menjaga keseimbangan ekosistemnya, tapi juga memiliki fungsi sosial, ekonomi dan budaya bagi masyarakat pesisir yang mendiaminya. Ekosistem yang paling produktif, hutan mangrove tidak terlepas dari pemanfaatan untuk kepentingan manusia (Syaiful, 2015).

Ekosistem hutan mangrove berada di zona pasang surut seperti rawa-rawa, laguna, muara sungai dan pantai di daerah pesisir tropis dan subtropis yang relatif terlindung, mengandung endapan lumpur dan lereng endapan tidak lebih dari 0,25 - 0,50%, tersusun atas pohon dan semak, serta toleran terhadap garam. Ekosistem ini merupakan salah satu ekosistem pesisir yang unik dan menjadi sumberdaya alam yang sangat potensial guna mendukung eksistensi keanekaragaman flora dan fauna di dalamnya. Komunitas terestrial akuatik yang ada di dalamnya secara langsung atau tidak langsung berperan penting bagi kelangsungan hidup manusia baik dari segi ekonomi, sosial maupun ekologi (Strauch et al., 2012)

2.2 Manfaat Ekonomi dari Sumber Daya Hutan Mangrove

Hutan mangrove merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai banyak manfaat baik dari aspek sosial ekonomi maupun ekologi. Peranannya yang begitu besar membuat ekosistem hutan mangrove bagi kehidupan dapat diketahui dari beragamnya jenis hewan yang hidup di perairan, di atas lahan maupun di tajuk- tajuk pohon mangrove atau ketergantungan manusia pada hutan mangrove tersebut. Manfaat ekonomis diantaranya terdiri atas hasil berupa kayu (kayu bakar, arang, kayu konstruksi) dan hasil bukan kayu (memenuhi kebutuhan dan meningkatkan ekonomi keluarga/ diambil sumber daya perikanan untuk dipasarkan). Hutan mangrove merupakan ekosistem yang sangat komplek juga memiliki sumber daya alam yang sangat potensial. Sehingga hutan mangrove juga sangat menjanjikan untuk dikonversi menjadi bebagai kegiatan yang sangat menguntungkan, khususnya usaha tambak ikan dan udang. Masyarakat yang tinggal disekitar hutan mangrove telah memanfaatkan hutan mangrove untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sudah sangat lama bahkan berdasarkan sumber di lapangan pekerjaan mereka adalah turunan dari nenek mereka dahulu, misalnya untuk menangkap kepiting tempat memancing ikan, mencari kayu untuk bangunan rumah mereka, dan mencari kayu bakar (Alief, 2019).

Manfaat langsung atau Direct Use Value adalah merupakan jenis manfaat yang langsung dapat diperoleh dari hutan mangrove atau sebagai bentuk manfaat aktual yang dilakukan oleh masyarakat, seperti mengolah kayu bakar, mengkap ikan, menangkap kepiting, menangkap udang, mengumpulkan kerang dan lain-lain. Perhitungan manfaat tidak langsung hutan mangrove digunakan metode replacement cost. Manfaat tidak langsung dari hutan mangrove diperoleh dari suatu ekosistem secara tidak langsung, yakni berupa manfaat fisik, biologis, dan ekologis. Nilai manfaat pilihan didekati dengan mengacu pada nilai keanekaragaman hayati (biodiversity) hutan mangrove di Indonesia. Manfaat keberadaan atau lebih dikenal dengan istilah manfaat eksistensi merupakan jenis manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari keberadaan ekosistem hutan mangrove dari manfaat lainnya, yakni manfaat langsung, manfaat tidak langsung, dan manfaat pilihan. Manfaat keberadaan merupakan nilai ekonomi keberadaan secara fisik dari ekosistem hutan mangrove. Kuantifikasi seluruh manfaat dan fungsi hutan mangrove, setelah seluruh komuditas dari hutan mangrove dapat diidentifikasi, selanjutnya adalah mengkuantifikasi seluruh komoditas kedalam nilai rupiah (Sabaria, 2017).


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

  1. Mangrove sebagai ekosistem pesisir di daerah pesisir tropis dan subtropis yang relatif terlindung, mengandung endapan lumpur dan lereng endapan tidak lebih dari 0,25 - 0,50%, tersusun atas pohon dan semak, serta toleran terhadap garam.
  2. Manfaat langsung atau Direct Use Value adalah merupakan jenis manfaat yang langsung dapat diperoleh dari hutan mangrove atau sebagai bentuk manfaat aktual yang dilakukan oleh masyarakat, seperti mengolah kayu bakar, mengkap ikan, menangkap kepiting, menangkap udang, mengumpulkan kerang dan lain-lain
  3. Manfaat tidak langsung dari hutan mangrove diperoleh dari suatu ekosistem secara tidak langsung, yakni berupa manfaat fisik, biologis, dan ekologis.
  4.  Nilai manfaat pilihan didekati dengan mengacu pada nilai keanekaragaman hayati (biodiversity) hutan mangrove di Indonesia.
  5. Manfaat keberadaan merupakan nilai ekonomi keberadaan secara fisik dari ekosistem hutan mangrove. Kuantifikasi seluruh manfaat dan fungsi hutan mangrove, setelah seluruh komuditas dari hutan mangrove dapat diidentifikasi, selanjutnya adalah mengkuantifikasi seluruh komoditas kedalam nilai rupiah

Saran

Sebaiknya mahasiswa kehutanan sebaiknya kita mengetahui lebih mengenai ekosistem hutan yang ada dengan membaca literatur atau berkunjung lansung ke ekosistem tersebut.

 

DAFTAR PUSTAKA

Alief. 2018. Analysis of Mangrove Forest Utilization and Its Contribution to Community Household Income in Tanakeke Island, Takalar Regency. 18(1):71-80.

Arfan. 2018. Production and Decomposition Rate of Litterfall Rhizophora mucronata. EnvironmentAsia" The Internasional Journal by the Thai Society of Higher Education Institutes on Environment", 11(1), 1-242.

Harahab, N. 2010. Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove dan Aplikasinya dalam Perencanaan Wilayah Pesisir. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sabaria. 2019. Analisis Nilai Ekonomi Hutan Mangrove di Desa Mare Kofo Kota Tidore Kepuluan. 18(1): 8-11.

Strauch, A.M. Cohen, S. and Ellmore, G.S. 2012. Environmental Influences on the Distribution of Mangroves on Bahamas Island. Journal of Wetlands Ecology 6:16-24.

Syaiful.  2015. Dampak Aktivitas Atropogenik Terhadap Degradasi Hutan Mangrove di Indonesia. 1(3): 240-250.

 

 

 

 

 

 



Comments

Post a Comment